Thursday, August 5, 2010

Mendefinisikan Kembali Performa Verifikasi

"If I had asked people what they wanted, they would have said faster horses." Henry Ford.

Verification adalah proses yang memakan banyak resource baik waktu maupun orang. Dengan banyaknya memakan resource, performa menjadi perhatian utama bagi tim verifikasi. Dalam proses verifikasi, sangat dimungkinkan dilakukan invonasi-inovasi hanya demi meningkatkan performa verifikasi, dan inilah yang membedakan antara verification project yang sudah matang dan belum matang.

Apakah performa itu? 

Kecepatan? Ya, jelas kecepatan merupakan salah satu aspek terpenting dalam pekerjaan. Tapi jika sebuah tim mengambil jalan yang salah dalam pekerjaannya, secepat apapun proses itu sudah tidak berarti lagi.

Pencapaian target? Hmm.. Ya, sejauh ini kita menilai performa sebuah tim dari pencapaian yang dicapainya. Setiap progress meeting kita selalu ditanya pencapaian target bukan?

Bagaimana dengan efisiensi? Efisiensi-perbandingan target yang sudah dicapai dengan effort (usaha) yang sudah dikeluarkan untuk mencapainya-dari sisi project, cukup penting untuk diperhatikan.

Terakhir mungkin kualitas? Bagaimanapun cepat, efisien, dan sesuai target-nya sebuah project, kalau kualitas yang dihasilkan jelek, hasilnya tidak terlalu berguna, bahkan gagal.

Bagaimana performa dipandang dari sisi verifikasi?

Mari kiita lihat dari real problem dalam verifikasi. Performa verifikasi harus dinilai berdasarkan tujuan tim verifikasi, yaitu:

1. Memperkecil resiko dan menemukan bug secepatnya.
2. Tidak hanya tahu ada bug atau tidak, tapi juga harus tahu apakah verifikasi sudah selesai atau tidak, agar tingkat kepercayaan meningkat.
3. Meningkatkan productifitas dan efisiensi verifikasi agar makin banyak pekerjaan yang dapat diselesaikan; get more work done.

Bicara tentang get more work done, Henry Ford, pencipta perusahaan Ford Motor Company, dan salah satu pencetus modernisasi sistem produksi dengan assembly line, adalah salah satu contohnya. Quotation dia yang cukup terkenal adalah, "If I had asked people what they wanted, they would have said faster horses." 



Fokus pada real problem

Henry Ford berhasil memfokuskan dirinya pada real problem dan berpikir outside the box. Simaklah lanjutan ceritanya disini: ketika muncul pertanyaan apa yang dibutuhkan orang dan mendapati jawaban bahwa yang dibutuhkan adalah kuda yang lebih cepat, maka sebenarnya terjadi dialog lanjutan seperti ini:

Henry: Jadi kenapa Anda menginginkan kuda yang lebih cepat?
Farmer: Saya ingin pergi ke toko lebih cepat.
Henry: Dan kenapa Anda butuh pergi ke toko lebih cepat?
Farmer: Karena saya ingin menyelesaikan pekerjaan lebih banyak di sawah.

Lihatlah, sebenarnya si Farmer bukan ingin kuda yang lebih cepat, tapi lebih kepada agar bisa menyelesaikan banyak pekerjaan di sawahnya. OK, kuda lebih cepat adalah salah satu solusi, tapi inti dari permasalahan sebenarnya adalah "Bagaimana agar bisa menyelesaikan lebih banyak pekerjaan di sawah." Dan berpikir outside the box,  kita akan mendapati berbagai solusi jitu lainnya yang bahkan akan menjadikan Farmer bisa lebih banyak menyelesaikan pekerjaannya.

Nah, kembali pada topik. Bagaimana meningkatkan performa verifikasi? Sekali lagi, fokus pada real problem, berpikir outside the box, agar get more work done. Usaha meningkatkan performa sudah terlihat dari munculnya HVL (High Level Language), assertion-based verification, coverage-driven verification, reusable verification environment, Verification IP, dan lain-lain. Teknologi-teknologi tersebut perlu kita pilah-pilah dan adaptasi sebagai wujud usaha meningkatkan performa verifikasi.

Semua effort dan usaha yang dilakukan para praktisi dan profesional verifikasi punya satu muara yang sama sebagaimana Henry Ford kepada Farmer, yaitu pada real problem: (1) menemukan bug secepatnya, (2) Tahu kapan verifikasi selesai, dan (3) get more work done

So, bagaimana performa tim verifikasi mu hari ini? (yayan ;-)

No comments:

Post a Comment